Setiap nabi itu akan datang sesudah nabi yang lain untuk lebih menyempurnakan apa yang telah dibina oleh nabi sebelumnya. Jadi bagaikan memperbaiki bangunan, maka nabi yang baru datang seolah sebagai penerus dan penyempurna, sehingga bangunan itu benar-benar sempurna.
Sebagai penyempurna terakhir adalah junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan oleh sebab itu maka agama yang dibawa oleh beliau SAW ini adalah sebagai perasaan atau intisari dari agama-agama yang telah lalu, dakwahnya adalah dakwah yang sudah pasti akan kekal untuk selama-lamanya, karena di dalamnya terkandunglah unsur-unsur kehidupan, tiang-tiang kemaslahatan duniawiah dan ukhrawiah.
Allah Ta’ala berfirman :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (QS. Maidah : 3)
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (QS. Maidah : 3)
Dengan kesempurnaan dan kelengkapan agama itu, maka habislah kenubuwatan dan selesailah tugas kerasulan. Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman :
Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
Manakala kenubuwatan sudah selesai, maka dengan demikian habis pulalah risalah dan oleh karenanya setelah sayyidina Muhammad SAW itu tidak ada lagi seorang yang diangkat oleh Allah Ta’ala sebagai seorang nabi dan tidak terdapat pula orang yang diberi tugas sebagai rasul atau utusan, karena beliau SAW adalah penghujung dari semua rasul Tuhan. Mengenai ini Rasulullah SAW bersabda :
“Perumpamaanku dan perumpamaan semua nabi itu adalah sebagaimana seorang yang mendirikan sebuah rumah (gedung), ia telah menyempurnakannya dan pula memperindah bangunan itu seluruhnya melainkan tempat sebuah batu merah. Kemudian ada seorang yang memasukinya lalu melihat bangunan tersebut, iapun berkata : ….Alangkah indahnya gedung ini, tetapi hanya tempat sebiji batu merah inilah yang belum selesai”.
Saya (Muhammad) itulah penyempurna tempat sebuah batu merah itu. Semua nabi alaihimus shalatu wassalam diakhiri dengan kedatanganku”.
Terima kasih Anda sudah membaca artikel Nabi Muhammad Sebagai Penutup Para Nabi dan Rasul, silahkan kunjungi artikel selanjutnya tentang Keberhasilan Besar Nabi Muhammad SAW atau kembali ke Indeks: Eksistensi Nabi Muhammad SAW Sebagai Nabi Akhir Zaman.
Silahkan tuliskan komentar yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
EmoticonEmoticon