Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata "motif" yang berarti daya/upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (1992: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya/kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasari atas motivasi tertentu akan mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Adanya motivasi dapat diamati dari partisipasi siswa dalam pelajaran yang sedang berlangsung. Seorang siswa yang termotivasi belajarnya akan berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung tanpa terpaksa tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri. Sebagai akibatnya hasil belajar yang dicapai akan lebih baik dan lebih lama diserap.
Motivasi diperlukan agar anak didik mau belajar. Motivasi baik dan penting, sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-rubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik sehingga dibutuhkan motivasi.
Motivasi adalah mendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Purwanto; 2004: 71) Seseorang melakukan kegiatan karena adanya motivasi, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, begitu juga belajar perlu motivasi, semakin kuat motivasi intrinsik pada diri siswa semakin baik hasil belajarnya. Semakin tepat motivasi ekstrinsik yang diberikan makin baik juga.
Keberhasilannya, jadi motivasi menentukan tingkat keberhasilan siswa. Adapun cara lain untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dari luar (ekstrinsik) antara lain dengan cara memberi hasil ulangan, memberi hadiah, pujian ataupun dengan memberi hukuman kepada siswa.
Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (1992: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya/kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasari atas motivasi tertentu akan mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Adanya motivasi dapat diamati dari partisipasi siswa dalam pelajaran yang sedang berlangsung. Seorang siswa yang termotivasi belajarnya akan berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung tanpa terpaksa tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri. Sebagai akibatnya hasil belajar yang dicapai akan lebih baik dan lebih lama diserap.
Motivasi diperlukan agar anak didik mau belajar. Motivasi baik dan penting, sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-rubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik sehingga dibutuhkan motivasi.
Motivasi adalah mendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Purwanto; 2004: 71) Seseorang melakukan kegiatan karena adanya motivasi, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, begitu juga belajar perlu motivasi, semakin kuat motivasi intrinsik pada diri siswa semakin baik hasil belajarnya. Semakin tepat motivasi ekstrinsik yang diberikan makin baik juga.
Keberhasilannya, jadi motivasi menentukan tingkat keberhasilan siswa. Adapun cara lain untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dari luar (ekstrinsik) antara lain dengan cara memberi hasil ulangan, memberi hadiah, pujian ataupun dengan memberi hukuman kepada siswa.
Fungsi Motivasi
Sedangkan fungsi motivasi menurut Ngalim purwanto adalah:
- Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, yakin sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan tugas.
- Menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu.
- Menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana yang harus dilakukan, yang sesuai guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. (Purwanto; 2004: 70)
Ciri-ciri Motivasi
Kehadiran motivasi dalam aktifitas belajar merupakan faktor psikis yang menimbulkan kegiatan belajar. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana ciri-ciri motivasi tersebut, menurut Sardiman (1992: 83) diantaranya:
- Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama, tidak berhenti sebelum selesai).
- Untuk menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin, tidak cepat puas dengan prestasi yang pernah dicapai).
- Senang mencari dan memecahkan soal.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan prikologis siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
- Cita-cita atau aspirasi siswa. Dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Dengan kata lain cita-cita akan memperkuat motivasi belajar sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
- Kemampuan siswa. Keinginan seseorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
- Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang anak yang sedang sakit, lapar atau marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya seorang anak yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.
- Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dengan teman sebaya atau kehidupan kemasyarakatan dapat memperkuat motivasi belajar. Oleh sebab itu kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban, pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. (Dimyati dan Mudjiono; 2000: 97 – 99)
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya diantaranya melalui:
- Memberi angka. Pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya melalui angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angkanya baik, maka akan mendorong motivasi belajarnya lebih besar. Namun sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang, bisa menimbulkan frustasi atau bisa sebaliknya menjadi pendorong agar belajarnya lebih baik.
- Pujian. Pemberian pujian kepada siswa atas hasil yang dicapainya besar manfaatnya sebagai pendorong belajar karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
- Hadiah. Cara ini juga dapat dilakukan oleh guru seperti memberi hadiah pada siswa yang mendapat hasil belajar yang baik atau tinggi.
- Kerja kelompok. Kadang-kadang kerjasama terhadap kelompok belajarnya dapat mendorong kekuatan belajarnya.
- Persaingan. Persaingan dapat memberikan motif-motif sosial terhadap siswa baik persaingan kerja kelompok maupun persaingan individual.
- Penilaian. Penilaian secara continue akan mendorong siswa belajar.karena setiap siswa memiliki kecenderungan untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Karyawisata dan ekskuri. Dalam kegiatan ini siswa mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya karena obyek yang dikunjungi dapat menarik minat siswa sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan lebih menyenangkan.
- Film pendidikan. Gambaran dan isi cerita film dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. (Hamalik; 1992: 134)
Dalam proses belajar di sekolah, maka motivasi belajar siswa bisa datang dari guru. Guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh karenanya seorang guru dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Adapun prinsip-prinsip motivasi belajar menurut Sutrisno (2005: 70) adalah:
- Kebermaknaan.
- Pengetahuan dan ketrampilan prasyarat.
- Model.
- Komunikasi terbuka.
- Keaslian dan tugas yang menantang.
- Latihan yang tepat dan aktif.
- Penilaian tugas.
- Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan.
- Keragaman pendekatan.
- Mengembangkan beragam kemampuan.
- Melibatkan sebanyak mungkin indra.
- Keseimbangan peraturan pengalaman belajar.
Indikator Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar maka akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
- Ketekunan dan konsentrasi tinggi.
- Perhatian tinggi.
- Aktifitas dan partisipasi tinggi.
- Minat yang besar dalam belajar.
Silahkan tuliskan komentar yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
EmoticonEmoticon